Selasa, 03 Mei 2011

Gangguan Jiwa 'HYSTERIA'

Gejala penyakit histeria mencakup amnesia (hilangnya memori), berjalan dalam keadaan bingung, episode membantah atau melawan yang disengaja, sensasi fantom, dan berbagai pola perilaku lain yang tidak teratur.

Histeria, menggambarkan keadaan pikiran yang tidak dapat diatur karena rasa takut atau sebagai ekses dari emosi. Rasa takut kerap disebabkan oleh kejadian-kejadian di masa lalu seseorang yang melibatkan jenis konflik yang parah; keadaan dimana histeria terjadi bisa disebut sebagai “histeris”. Orang yang “histeris” kerap kehilangan kontrol diri karena sangat ketakutan.

Melihat demikian, saya dapat memberikan contoh kasus mengenai hal ini. Di waktu Indonesia digemparkan oleh isu flu babi atau pun flu burung, maka warga Indonesia panic dan ketakutan menganggapi hal ini. Mereka tidak berani memegang unggas dan memakan daging babi dikarenakan takut terkena flu babi dan flu burung ini. Pada saat bersamaan juga kita dapat melihat orang kemana-mana menggunakan ketakutan akan penyakit ini. Nah menurut saya kasus ini dapat di golongkan kepada kasus hysteria.

Histeria adalah nama yang diberikan untuk berbagai macam jenis kondisi syaraf yang mana pengidapnya mengalami gangguan emosi dalam berbagai bentuk. Mereka bisa mengalami ketakutan yang tak diketahui alasannya atau fobia, hilangnya pengendalian diri, depresi, perampasan diri, dll. Menurut sejarah, penderita histeria disebut orang yang berhalusinasi atau kena sihir. Tetapi dengan kemajuan teknologi maka histeria secara bertahap bisa diterima sebagai sebuah kondisi medis.
Gejala dan penyebab
Histeria biasanya di idap oleh orang remaja atau awal dewasa, dan lebih umum menyerang wanita. Gejala-gejala umum yang bisa dipredikasi adalah:
  • Nafas berat
  • Otot tegang
  • Pembengkakan pembuluh darah di daerah leher
  • Tenggorokan seperti ada hambatan
  • Perubahan antara tertawa dan menangis
Pada serangan yang lebih parah, pengidap akan menangis secara liar, tak bisa mengendalikan diri dan tertekan. Karena serangan sering terjadi tiba-tiba maka sulit untuk mendapatkan pertolongan sesegera mungkin. Meskipun sampai saat ini dokter tidak tahu pasti mengapa dan bagaimana histeria itu, tetapi mereka pada umumnya menerima beberapa penyebab seperti tekanan dan ketegangan mental atau fisik yang terus menerus, terlalu lama mengidap penyakit atau trauma yang bisa membawa kondisi histeris pada pengidap. Gangguan emosional yang tidak stabil sering menyebabkan histeria pada anak remaja.
Pengobatan alami
  • Makan buah-buahan selama beberapa hari seperti apel, anggur, jeruk, nanas, pepaya, jeruk besar, dll.
  • Minum susu selama sebulan untuk memberi nutrisi pada syaraf dan memperkuat syaraf.
  • Hindari merokok, alkohol, kopi, teh, gula dan tepung rafinasi.
  • Makan 1 sm madu setiap hari.
Menurut Prof. Dr. Zakiah Daradjat, Gangguan jiwa yang sudah lama di kenal sejak dulu ialah hysteria. Pada permulan orang menyangka bahwa yang dihinggapi penyakit ini hanya kaum wanita. Akan tetapi kemudian pendapat itu berudah setelah Freud menemukan bahwa laki-laki pun dapat dihinggapi penyakit ini.
Seperti gangguan jiwa lainnya hysteria juga terjadi akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi kesukaran-kesukaran, tekanan perasaan, kegelisahan, kecemasan, dan pertentangan batin. Dalam menghadapi kesukaran ia tidak mampu menghadapinya dengan cara yang wajar, lalu melepaskan tanggung jawab dan lari secara tidak sadar kepada gejala-gejala hysteria. Gejala hysteria yang merupakan gejala fisik adalah :
1.Lumpuh hysteria
Lumpuhnya salah satu anggota fisik, akibat tekanan atau pertentangan batin yang tidak dapat diatasi. Biasanya penderita menggunakan gejala ini secara tidak sadar untuk membela diri dan untuk mengatasi kesukaran-kesukaran yang dihadapinya. Biasanya gejala lumpuh itu terjadi tiba-tiba dan penderita sebelum itu tidak merasa apa-apa.
Contoh :Di waktu perang, seorang anggota militer tiba-tiba mengalami lumpuh pada jari telunjuknya (tidak bisa digerakkan) diwaktu ia berhadapan dengan musuh. Pada waktu dioperasi ternyata tidak terdapat apa-apa pada jarinya tersebut. Dari penelitian selanjutnya terbukti bahwa kelumpuhan telunjuk itu adalah akibat dari perasan bimbang waktu ia akan menembak musuhnya. Ia bimbang antara menembak (matinya musuh) dengan tak ingin menembaknya. Akhirnya kelumpuhan jarinya itu menolongnya dalam mengatasi problemnya.
2.Cramp hysteria
Disebabkan pula oleh tekanan perasaan, yang sering kali terjadi pada penulis yang mencari penghidupan dengan tulisan-tulisannya. Apalagi ia mengalami bahwa tulisannya tidak banyak mendapat sambutan dari orang, ia kadang-kadang dihinggapi oleh cramp pada jari-jarinya waktu menulis. Tapi untuk mengerjakan pekerjaan lain jari-jarinya masih dapat digunakan. Cramp hysteria banyak pula terjadi pada pemain biola, juru tik, tukang jam, pegawai kantor telephone. Penyakit ini terjadi karena kegelisahan dan kecemasan yang dirasakannya akibat kebosanan menghadapi pekerjaan-pekerjaan itu.
3.Kejang hysteria
Seluruh badan terasa kaku, tidak sadar akan diri, kadang-kadang sangat keras, disertai dengan teriakan-teriakan dan keluhan-keluhan, tapi tidak mengeluarkan air mata. Kejang-kejang ini biasa terjadi pada siang hari selama beberapa menit saja, tapi mungkin juga sampai beberapa hari lamanya.
Diantara tanda-tanda kejang hysteria adalah dalam pandangan matanya terlihat kebingungan. Setelah kejadian itu biasanya penderita kebingungan, tidak mau berbicara atau menjawab pertanyaan-pertanyaan. Biasanya serangan ini terjadi karena serangan emosi yang sangat menekan, seperti rasa tersinggung, tertekan perasaan, penyesalan, sedih dan sebagainya. Orang yang terserang biasanya memegang atau menarik apa yang dapat ia capai. Sebaiknya orang yang diserang kejang hysteria itu ditinggalkan saja sebagaiamana adanya.
Contoh :Seorang calon mahasiswi berusia 20 tahun sedang menjalakan masa prabakti. Ketika apel tengah hari dengan kawan-kawannya tiba-tiba ia jatuh pingsan. Teman-teman bingung dan berusaha menolongnya, tetapi tak berhasil. Setelah akhirnya dia sadar, si gadis memandang sekelilingnya dengan mata kebingungan, dan ia minta gado-gado. Kawan-kawannya semakin bingung. Setelah penelitian, terbukti bahwa si gadis dengan ibu tirinya yang sangat membatasi kebebasan dan belanjanya. Waktu masa prabakti ia merasa sangat sedih, karena memerlukan uang jajan lebih banyak, tetapi takut memintanya pada orang tuanya. Ketika ia merasa lapar ia teringat akan kesusahan sehari-hari yang selalu dialaminya di rumah dan terlihatlah gejala-gejala itu.
Banyak ditemukan contoh-contoh seperti itu yang terlihat dalam kehidupan sehari-hari. Orang tiba-tiba pingsan, tegang dan kaku badannya, yang disangkanya sakit ayan,sawan atau kena guna-guna. Padahal gejala ini adalah akibat dari rasa tertekan dan kegelisahan yang terlalu hebat.
4.Mutism (hilang daya bicara)
Mutism itu ada dua macam, pertama tak sanggup berbicara dengan keras dan kedua tak mampu berbicara sama sekali.
Hilangnya kemampuan untuk berbicara itu bukan disebabkan oleh kerusakan pada alat-alat percakapan seperti lidah, kerongkongan, pernapasan dan sebagainya. Alat-alat itu masih dapat melakukan fungsinya, tetapi orang tidak dapat berbicara. Biasanya gejala ini terjadi akibat tekanan perasaan, kecemasan, putus asa, merasa hina, gagal dan sebagainya. Demikian besarnya pertentangan batin sehingga menyebabkan lidah menjadi lumpuh.
5.Amnesia (hilang ingatan)
Hilang ingatan atau lupa pada kejadian-kejadian tertentu dalam hidup sangat erat hubungannya dengan emosi. Ia lupa akan sesuatu, kejadian tertentu, lupa pada orang yang dikenalnya bahkan lupa pada dirinya sendiri, namanya, rumahnya, pekerjaannya, dan sebagainya.
6. Kepribadian kembar (double personality)
Kepribadian kembar adalah salah satu gejala hysteria, yang disebabkan oleh kegelisahan yangamat sangat, dan dijadaikan cara untuk menghukum dirinya atau melepaskan diri dari ketegangan batin, kecemasan, atau konflik yang dirasakannya. Dalam hal ini penderita secara tidak sadar mengurung kepribadiannya yang pertama, sampai terpisah sama sekali dengan alam kenyataan. Disamping menghukum diri, hal ini digunakan sebagai penarik perhatian orang padanya.
Dalam kepribadian kembar, tindakan-tindakan yang negatif terlihat jelas sekali dimana penderitanya tidak mungkin bekerja sama dengan orang –orang yang sebelum sakit sering berhubungan dengannya. Penderita mendapat dua keuntungan yang jelas tanpa disadarinya yaitu pertama penderita menjauhkan sama sekali dari kesadarannya. Semua aspek kehidupan yang mencakup perasaan, tindakan, pengalaman,-pengalaman dan keseluruhan kepribadian yang lama, terpisah dari kesadarannya. Dalam hal kedua, salah satu kepribadian ditekan dengan jalan melupakan segala pengalaman-pengalaman yang dilaluinya dan menghapusnya dari ingatan. Hal ini dilakukan oleh kepribadian yang kedua.
7.Mengelana secara tidak sadar (fugue)
Salah satu gejala hysteria lain ialah, orang pergi mengelana berjalan tanpa tujuan, tidak tahu mengapa ia pergi dan kemana ia pergi.
8.Jalan-jalan sedang tidur (somnabulism)
Orang yang diserang gejala ini di kuasai oleh sejumlah pikiran dan kenangan-kenangan yang berhubungan satu sama lain. Meskipun ia sedang tidur, tapi masih dapat mengenal dan membedakan mana pintu yang tertutup dan mana pintu yang terbuka, dan mudah disuruh kembali ke tempat tidurnya. Waktu bangun pagi harinya, ia tidak tahu apa yan terjadi pada dirinya waktu tidur itu.
Contoh :Seorang anak berumur 6 tahun, tiap-tiap malan sedang tidur selalu berjalan-jalan, kadang-kadang naik ke jendela, membuka pintu dan sebagainya. Setelah dperiksa terbukti bahwa si anak mempunyai watak yang keras, pendiam, dan suka mengganggu dengan suatu cara yangmenyebabkan orang tidak menyangka bahwa ia yang bersalah. Orang tua anak ini, mempunyai banyak anak, semuanya masih kecil-kecil. Dalam mendidik anak-anaknya mereka sering menggunakan kekerasan, sering memukul kadang-kadang sampai berbekas pada badan anak-anaknya, dan yang paling sering dipukul adalah anaknya yang menderita penyakit itu. Rupanya si anak yang ingin lari dari orang tua yang sangat kejam itu, akan tetapi ia tidak berani, karena tidak tahu kemana ia akan pergi. Timbul pertentangan dalam batinnya antara ingin menghindari kekerasan orang tua, dengan takut berpisah dari mereka. Akhirnya sedang tidur ia masih dikuasai oleh pikiran-pikiran ingin lari itu. Gejala-gejala itu disebabkan oleh kegoncangan jiwa, kecemasa, tekanan perasaan,. Ketakutan dan sebagainya.

1 komentar: